Wednesday, September 22, 2010

sebuah persinggahan

assalamu'alaykum

wuih dah lama juga ga di-apdet, oke kali ini apdet kecil-kecilan aja lah, ripos artikel bagus dari orang, dengan perubahan dan penambahan seperlunya, met baca!

Berhenti di sebuah persinggahan aku tahu pertama kali yang harus kulakukan adalah mempersiapkan perbekalanku untuk melanjutkan perjalanan. Kota tujuanku masih jauh, dan berhenti di sebuah persinggahan bukan berarti aku akan menetap di desa persinggahan ini walaupun sebenarnya aku sangat berhasrat untuk itu. Karena mungkin nantinya, di luar kekuasaanku, suatu saat aku akan pergi meninggalkannya suka atau tidak suka.

Desa kecil tempat persinggahanku ini benar-benar sebuah tempat yang nyaman. Desa ini begitu subur, makmur, penduduknya ramah, dan makanannya enak dan lezat. Wanitanya? Wuih, cantik-cantik! Dan entah mengapa di desa ini keberuntunganku begitu besar, setiap kali aku berniaga di pasar, keuntungan yang kuperoleh berlipat ganda. Yah, walau pernah sekali-sekali merugi, tapi kerugian yang aku derita ini tidaklah mampu membuatku jera bahkan berputus asa. Justru kerugian atau sebut saja kegagalan tersebut semakin membuat semangatku menggila untuk terus mencoba dan mencoba lagi.

Aku sangat terkesan dengan desa ini. Hampir saja aku memutuskan untuk menetap dan menikmati segala keindahan yang seakan takkan pernah habis. Hampir saja aku melupakan tujuanku, melupakan kota yang menjadi tujuanku semula. Melupakan perjalanan yang telah kutempuh sebelum aku sampai di tempat persinggahan ini. Bahkan aku hampir melupakan bahwa desa ini hanyalah sebuah persinggahan. Sempat aku mengira desa inilah yang menjadi tujuanku, sebab segalanya tampak begitu indah, mempesona, penuh semangat, begitu hidup, dan.. ah entah kata-kata apa lagi yang dapat menggambarkan betapa indahnya hidup di desa ini. Sampai-sampai impianku tentang kota tujuan sedikit demi sedikit menjadi kabur.

Aku tak tahu lagi seperti apa gambaran kota tujuanku itu. Hanya satu kata yang tersisa dalam benakku tentang kota itu, indah. Tapi ternyata aku sudah menemukan keindahan itu di desa kecil ini. Apakah sebenarnya desa ini adalah kota yang kutuju itu? Karena kulihat banyak sekali orang yang berlalu lalang disini, penduduknya pun sangat banyak. Ya.. mungkin inilah kota tujuanku, begitu aku sempat berpikir.

Tapi setelah sekian lama ada sesuatu yang aneh dan mengganjal dalam benakku. Aku mulai mempertanyakan kembali, benarkah tempat ini merupakan tujuanku? Kebimbangan itu muncul karena setiap hari aku melihat beberapa penduduk desa, diantaranya teman-temanku dijemput oleh berbagai macam kereta kuda.

Aku melihat ada orang yang dijemput dengan menggunakan kereta kencana, kereta itu begitu menakjubkan.. disana-sini terdapat hiasan bertahtakan emas permata. Kuda-kudanya pun bagus dan sehat. Pengawal kereta kencananya pun gagah. Dan harum semerbak menyebar saat kereta kencana itu berlalu di hadapanku. Menakjubkan!

Aku pun pernah menyaksikan ada orang yang dijemput oleh kereta kuda yang buruk sekali. Taksiranku, kalau saja kereta itu dijual, pasti tidak akan ada yang membelinya. Gratis pun masih membuat orang berpikir lama untuk menerimanya. Kuda-kudanya kurus kering dan pesakitan, tiap beberapa langkah kuda-kuda itu terjatuh, diam sejenak, melangkah lagi kemudian terjatuh lagi, begitu seterusnya.

Keretanya pun tak kalah buruknya. Belum lagi pengawal yang kasar dan bengis memaksa orang tersebut untuk masuk ke dalam kereta. Aku lihat orang yang dipaksa masuk itu begitu ketakutan. Dia berusaha menolak. Tapi pengawal yang bertubuh besar dan berwajah tidak menyenangkan tersebut menyeretnya tanpa perasaan. Dan ketika kereta dengan kuda pesakitan itu berlalu di hadapanku, tercium bau busuk yang menyengat. Sungguh menyedihkan nasib orang yang dijemput dengan kereta kuda seperti itu.

Aku berpikir dan bertanya-tanya lagi, mengapa setiap hari berbagai macam kereta kuda itu datang dan pergi, membawa penduduk desa bersamanya? Dan mengapa ada yang dengan sukarela naik ke dalam kereta penjemput, dan ada yang berusaha menolak jemputan itu? Walaupun sepanjang yang kuketahui belum pernah ada yang berhasil menolaknya.

Akhirnya aku sampai pada kesimpulan yang mengubah pikiran dan jalan hidupku. Kereta-kereta kuda itu merupakan hasil perbekalan orang yang menaikinya. Kumantapkan kembali hati dan langkahku, bahwa semua ini hanyalah sekedar persinggahan. Tujuanku masih teramat jauh. Bila aku tidak memanfaatkan waktuku saat ini untuk mempersiapkan perbekalan, bisa-bisa di tengah perjalanan nanti aku akan kehabisan bekal, dan belum tentu aku beruntung menemukan tempat persinggahan lagi nanti. Kalau tidak? Aku akan mati kelaparan, kehausan, kedinginan, atau mati dimangsa hewan yang sama laparnya denganku.

Kini aku yakin bahwa tempat ini, desa ini, hanyalah sebuah persinggahan, bukan tujuan. Dan di tempat inilah aku harus berusaha mempersiapkan bekalku untuk perjalanan selanjutnya, menuju kota tujuanku semula. Aku harus cepat-cepat mempersiapkan perbekalanku, mengoptimalkan waktuku yang tersisa, dan menebus waktuku yang sudah terbuang sia-sia karena menganggap kehidupan di desa ini adalah sebuah tujuan. Aku yakin bahwa pada suatu saat nanti, pasti akan datang kereta kuda yang bertugas menjemputku. Dan aku tak tahu seperti apa kereta kuda yang bertugas menjemputku. Dan juga, aku tak tahu kapan kereta kuda itu menjemputku. Mungkin besok, mungkin hari ini, atau mungkin sedetik lagi, yang pasti, tidak akan lama lagi..

wassalamu'alaykum

Saturday, May 01, 2010

sebuah bulan penuh makna

assalamu'alaykum

setelah perhelatan yg cukup heboh pada posting sebelumnya, akhirnya di-update lagi. kali ini gw akan bercerita tentang sebuah bulan yg gw lalui, yg ternyata penuh makna dan intrik di dalamnya --halah--, yaitu bulan lalu, April 2010. woke langsung saja

1-3 April
gw sibuk ngurusin kelengkapan buat wisuda, yg membuat gw berpikir bayar wisuda itb terlalu mahal yaitu 450ribu, yg detilnya pun gak dikasih tau misal toganya berapa, bukunya berapa, atau salaman ama rektornya pun berapa, dll. bisa gratis ato diskon gak yah buat yg gak mampu? boleh nyewa aja gak toganya? miris gak sih klo nanti ada yg gak bisa wisuda HANYA KARENA GAK BISA BAYAR PAKAIAN TOLOL YG CUMA DIPAKE SEKALI SEUMUR HIDUP ITU? dan gw juga mulai berpikir bahwa benarkah batas antara idealis, realistis, dan kapitalis hanya dipisahkan oleh satu momen, yaitu wisuda sarjana? hal ini membuat gw tersadar kembali dari euforia sementara yg bernama "lulus", bahwa masih banyak hal yg harus gw lakukan dan impian yg harus gw kejar, yg gw bagi-bagi ke dalam tiga prioritas yaitu penting & mendesak, yaitu ngurusin software house bikinan sendiri yg gw namain Syifsoft Indovation dan lanjut S2 dengan beasiswa. lalu penting tapi belum mendesak yaitu beli mobil mini cooper, naik haji yg klo mampu bayarin ortu juga, S3 yg pengennya di luar negri, dan pastinya, menikah :)). dan yg terakhir gak penting & gak mendesak, yaitu beli desktop high-end buat maen gim ataupun beli ponsel samsung monte, dan hal-hal lain yg memang gak penting untuk diceritakan hag2.

6 April
Allah SWT menguji gw, memberi cobaan pada hamba-Nya, atau gw sendiri berpendapat Allah SWT "menyentil" gw, menghukum skala ringan hamba-Nya yg memang telah banyak lalai, lupa, dan salah kepada-Nya. gw dijambret. tepatnya, yg gw bonceng yg dijambret. waktu lagi pulang mau nganterin seorang akhwat --cie sapa tuh? maaf, oknum sengaja dirahasiakan untuk masalah keamanan dan kenyamanan, halah--, sebuah motor berpenumpang dua menyalip motor gw dan mengambil tasnya si akhwat. langsung gw kejar, dan sang penjambret salah jalan memasuki jalan yg ternyata buntu, yg membuat gw berpikir untuk menabrak mereka, despite of fact si akhwat masih gw bonceng --tolol--. motor pun tabrakan, dan gw baru sadar bahwa gw masih "berpenumpang", gw reflek menahan si akhwat jatoh, yg membuat gw "kalah start" dari sang penjambret, dan mereka mulai ngeroyok gw. walau gw gak bisa bela diri --okelah gw pernah diajarin silat harimau, tapi itu dah lama banget, dah lupa juga, ditambah kondisi panik membuat gw gak bisa berpikir taktis--, ternyata pengalaman tawuran jaman es-em-pe membuat gw bisa menghajar balik mereka berdua. lalu satu orang kabur membawa tasnya si akhwat. tapi waktu gw lagi ngejar dia, penjambret yg satu lagi malah mukulin si akhwat, karena dia mau kabur pake motornya tapi si akhwat menahannya. klo anda di posisi seperti ini, mana yg anda pilih untuk dihajar lebih lanjut? yep, gw memilih menghajar penjambret yg mukulin si akhwat, yg akhirnya berhasil diamankan ke polsek terdekat, yg sebaliknya membuat penjambret satu lagi berhasil kabur. setiap pilihan pasti ada konsekuensinya, dan sayangnya hasil akhir lebih dilihat daripada prosesnya. walau di satu sisi gw berhasil menyelamatkan seseorang, tapi tetap saja gw lemah karena gak berhasil menggagalkan penjambretan. tapi yg pasti, gw tetap harus merasa bersyukur karena telah diingatkan oleh Allah SWT, dengan cara terbaik-Nya..

8 April
gw menghadiri syukuran wisuda april, terima kasih, syuqran, thanks, merci, danke, gracias, arigatou untuk para panitia syukwis dan arak-arakan wisuda april 2010 yg telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat kedua acara tersebut menjadi lebih baik, seluruh massa hmif yg telah berpartisipasi pada kedua acara tersebut, dan para wisudawan sakit hati oktober yg ikut serta meramaikan kedua acara tersebut. bagi gw overall udah cukup bagus. gw akui apresiasi untuk kalian semua lewat kata-kata ini emang gak cukup, tapi gw yakinkan bahwa apa yg telah kalian lakukan ini, proses yg telah kalian jalankan ini, dan hasil yg telah kalian dapatkan selama ini, adalah sebuah bentuk apresiasi yg sangat tinggi dan pembelajaran yg banyak untuk kalian sendiri juga. maka berbanggalah, jangan mengeluh, jangan kecewa, dan tetap semangat! demi hmif yg lebih baik, dan demi jangan-mau-kalah ama labtek sebelah. sekali lagi terima kasih kepada hmif untuk pengalaman dan pembelajaran yg telah diberikan selama ini, semoga gw bisa mengaplikasikannya dan tetap idealis di dunia realistis yg kapitalis ini --halah--. makasih juga kepada sahabat dan teman hmif yg udah nulis di tabung testimoni gw ampe tumpah-tumpah gitu saking banyaknya, komentar kalian lucu-lucu pula, maaf gak bisa bales satu-satu, yg pasti gw mendoakan yg terbaik untuk kalian semua. salam hantu himpunan!

10 April
hari yg spesial pun tiba, hari wisuda gw. seluruh keluarga inti gw dateng, ibu, ayah, kedua kakak gw, ipar gw, ponakan gw juga, dan jangan lupakan si akhwat juga hag2. rame euy! gak banyak yg bisa gw ceritakan, mungkin yg cukup penting adalah si akhwat bisa kenalan ama keluarga gw --cihiy prikitiw-- dan intinya sih, gw menjadikan momen ini sebagai milestone untuk mengejar mimpi gw selanjutnya. "a man lives for his dreams and obsessions" (Monterico, 2010) --halah--

18-20 April
gw akhirnya pulang kota setelah sekian lama, dan pulang pertama kalinya sebagai seseorang yg bergelar sarjana. bukan mau sok melankolis, tapi gw tiba-tiba teringat semua pengalaman, perjalanan, dan hal yg telah gw lalui selama hidup di rumah gw tersebut. rindu memang, serasa ingin kembali menikmati masa-masa itu. tetapi ternyata gak hanya itu, kenangan cinta dari masa lalu tiba-tiba juga datang kembali menghampiri, entah karena gw bertemu kembali setelah sekian lama, karena ada seseorang yg bertanya tentang itu, ataupun karena ketidaksengajaan merasakan sebuah momen khusus atau tertentu yg dapat mengingatkan kembali tentang kenangan tersebut, yg walau pada akhirnya gw kembali ke kesadaran bahwa semua adalah mozaik, cuma bagian kecil dari sejarah kehidupan gw nantinya, sejarah kehidupan yg masih jauh untuk gw perjuangkan, raih, dan mengisinya dengan impian dan cita-cita, semangat!

22-23 April
gw naek gunung gede sama enam orang temen gw, dalam rangka refreshing, tafakkur, dan pencarian jati diri --halah-- . subhanallah, Yang Maha Esa telah menciptakan tempat bernama gunung, yg bila kita berada di puncaknya atau stepanya, kita akan sadar bahwa kita hanyalah nothing di dunia ini, seorang nothing yg memang seharusnya beribadah kepada-Nya dan gak sepantasnya bersikap angkuh terhadap alam dan makhluk lainnya. tapi ada minusnya jelas, pegel-pegel karena dah empat tahun lamanya gak pernah naek gunung --terakhir naek gunung sago, payakumbuh, sumbar-- dan telapak tangan kanan yg robek di dua tempat. karena hal ini, dan bulan depan gw berencana naek gunung lagi (kali ini gunung semeru), gw berencana untuk rajin olahraga minimal seminggu sekali hag2. semangat!

28 April
demi gw yg rajin olahraga dan biar kuat naek gunung berikutnya, gw ikutan berenang sama temen-temen gw. gw anak gunung, kampung halaman gw di pegunungan, sungainya pun gak dalem, rumah sekarang pun di perkotaan, jadi, wajar klo gw gak (belum) bisa berenang. jadi sekalian belajar ajah. lumayan jadi inget lagi cara ngambang ama tau gaya-gaya renang. dan gw baru inget, berenang, memanah, dan berkuda adalah olahraga yg disunnahkan Rasulullah, bukan begitu? cmiiw

29 April
gw menemani seorang akhwat --cie sapa tuh?-- berbelanja, dan pelajaran yg gw peroleh adalah, belanja itu juga olahraga, dan akhwat lebih kuat dari kita dalam hal olahraga ini hag2

30 April
hari terakhir yg bermakna dalam bulan yg bermakna, diawali dengan kasus kacamata gw yg patah, yg harus gw akui kebutuhan sekunder yg paling penting buat gw bukan ponsel, laptop, atau tidur sekalipun, tapi kacamata. karena tanpa itu, gw jadi susah ngeliat, jadinya susah ngapa-ngapain, jadinya males ngapa-ngapain. bersyukurlah kalian yg masih mempunyai mata yg sehat, jaga baik-baik pemberian Allah SWT yg sangat berharga itu! --curcol dan menyesal sangat karena gagal menjaga mata di waktu muda--, lalu melepas penat dan lelah dengan terbahak menonton unit ludruk, dan diakhiri dengan mabit plus tahajud bareng di rumah mentor, mantap! benar-benar kembali meningkatkan semangat!

alhamdulillah, terima kasih Ya Rabb, benar-benar bulan yg sangat bermakna bagi gw, semoga gw dapat memaknainya dengan baik dan berharap akan makna yg lebih baik lagi di bulan-bulan selanjutnya, amin.

teruslah bermimpi, berusaha, dan bersyukur kawan!

wassalamu'alaykum

Wednesday, February 10, 2010

sebuah keputusan besar..

assalamu'alaykum
akhirnya di-update lagi, dan jelas karena gw punya suatu hal yg ingin ditulis berdasarkan kejadian fakta yg terjadi belakangan ini pada gw, jadi yak langsung saja..
kalau kalian adalah penggemar gw --maksud gw, pernah baca blog gw--, kalian tentu tau sebuah kejadian cukup heboh yg terangkum dalam posting "nikah" dengan empat bagian --lupa? atau gak tau? sok lah dibaca lagi biar seru--. yep, disitu gw menceritakan hubungan gw dengan seseorang, sebut saja Rie, yg memang dah jadi kandidat target calon istri sejak lama --percayalah, gw punya list kandidat calon istri yg feasible untuk gw kejar--, dan baiknya ternyata saat itu dia mempunyai perasaan yg sama. hebohnya pun berlanjut karena gw terkesan seperti melamar atau ngajak nikah, but believe me, i don't do that, because we can't, and we're still in the unstable and not ready yet. kita berdua hanya sama-sama ingin, that's all. setelah beberapa bulan berjalan, terjadi sebuah event yg memulai feel-fading antara kita berdua. kemudian setelah itu, banyak perbincangan dan kejadian yg muncul. dan akhirnya, hubungan seperti ini, yaitu sebuah status yg tidak jelas dan tidak bernama, yg dengan susah payah telah gw pertahankan selama hampir dua tahun, akhirnya kandas juga. gw menyerah kalah karena ketidakmampuan gw untuk me-maintain perasaan dia ke gw, yg memang sudah seharusnya dilakukan seorang pria agar wanita yg disukainya akan memilihnya, mau memilihnya, atau tetap memilihnya. feel-fading yg terjadi terasa sudah begitu besar dan mencapai puncaknya, dan jujur gw sudah tidak mampu lagi untuk tetap mempertahankannya, karena ternyata dia pun tidak ingin mempertahankannya. walau ternyata, despite of fact, di satu sisi feel-fading yg terjadi semakin bertambah karena tepat saat itu, hadir seseorang, seseorang yg ternyata, dapat membuat gw feel-rising...
believe me, gw bukan seseorang yg gampang beralih ke lain hati, dan gw gak sebangsat itu main-mainin perasaan akhwat dan hanya memberikan harapan kosong. kondisinya serba sulit, karena di satu sisi feel-fading yg terjadi sudah sangat kronis dan akut, dan gw sudah hampir menyerah setelah susah payah gw pertahankan selama hampir 2 tahun, dan di sisi lain pada saat yg bersamaan muncul harapan dan kesempatan, yg membuat gw bisa berjuang kembali, memperjuangkan seseorang kembali. akhirnya, dengan pemikiran panjang dan renungan yg mendalam, gw memilih untuk tetap menyerah kalah dalam memperjuangkan Rie daripada memulai sebuah perjuangan baru lagi untuk Rie yg gw rasa akan jadi lebih susah dan hasilnya pun sulit dipastikan, dan memutuskan untuk memperjuangkan seseorang yg baru ini, sebut saja namanya Aya...
sedikit biografi, gw pertama kali ketemu Aya waktu sama-sama jadi panitia penerimaan mahasiswa baru tahun 2007. gw kira dia angkatan bawah, ternyata gak, cuma umurnya yg umur angkatan bawah. lama gak ketemu --lebih tepatnya gw yg gak inget, karena ternyata dia sering ke sekre himpunan untuk ngasih surat dan katanya selalu ketemu gw disana--, akhirnya malah sekelas di suatu mata kuliah umum. dari sinilah gw mulai mengenalnya lebih jauh, dan merasakan feel-rising. kemudian banyak kejadian yg muncul, dan komunikasi yg cukup intense antara kita berdua --terbukti dari chatting log yg mencapai 600-an KB-- membuat feel-rising semakin kuat, yg pada akhirnya, gw berani mengambil keputusan besar dari dalam hati, untuk memperjuangkannya...
sebenarnya, gw merasa cara perjuangan gw salah, sama seperti waktu gw memperjuangkan Rie dulu, dan gw takut --lebih tepatnya trauma--, hal yg sama akan terjadi lagi, yaitu hal ketidakmampuan gw untuk me-maintain perasaan. cara ini, yg memang gak ada dalam Islam, yaitu sebuah status yg tidak jelas dan tidak bernama, yg hanya sebuah ungkapan isi hati dan desire, memang sangat rentan untuk kandas. tapi ternyata, gw belum punya cara lain. gw sadar status itu penting, tapi bukan berarti mendesak, karena gw pun belum bisa memberikan kepastian apapun dan belum bisa menjanjikan apapun --believe me, gw gak ngelamar, gw gak janji-janji, yg memang seharusnya tidak dibolehkan--, padahal, gw juga sadar, dia butuh bukti, bukti yg dapat membuat dia yakin dengan perasaannya selama ini. memang, gw mengakui kalau gw banyak kekurangan dan bukan seseorang yg easy-to-like, ditambah karena sifat gw yg sangat cuek dan santai, gw cuma ingin semoga kita berdua dapat bertahan menjalani proses ini, agar nanti kita berdua pada akhirnya, mendapatkan hasil yg terbaik dari-Nya, dan tanpa penyesalan, amin...

wassalamu'alaykum