Tuesday, November 13, 2012

selintas amanah berskala

assalamu'alaykum

rasanya dah makin susah aja ini nulis, apa karena sibuk? malas? atau ga ada yg bisa ditulis? mungkin tiga-tiganya kali ya. nah, kali ini saya coba deh buat nulis lagi, karena ada beberapa hal yg kayaknya seru buat ditulis, oke kita mulai!

kehidupan saya belakangan ini hanya terdiri dari tiga hal: ngurus perusahaan, ngajar, dan tesis pastinya. walau yg terakhir sering dilupakan haha. saya merasa bahwa ternyata sangat susah untuk membuat semuanya seimbang. itu baru tiga hal loh, makanya saya ga kebayang klo ada orang yg lebih dari itu. ada usaha lain, ada anak-istri, tambah ngajar di tempat lain, dll. dan jika orang tersebut masih dapat meng-handle semuanya dengan baik, hebat! saya aja yg "baru" tiga hal itu belum optimal, karena si "lima huruf" tidak mendapat proporsi yg sama dengan dua hal yg lain haha.

nah, berkaitan dengan hal ini, berarti kan intinya kita harus menentukan skala prioritas, dan mengatur waktu pastinya. dua hal ini sangat berbeda bagi tiap orang. contohnya untuk pengaturan waktu: ada yg kerja siang ada yg malam, jam tidurnya berapa, hari kerjanya kapan, day-based atau goal-based, dll. untuk skala prioritas, ini lebih rumit lagi, yg biasanya dibagi empat: penting mendesak, penting tidak mendesak, kurang penting mendesak, dan kurang penting tidak mendesak. tapi nyatanya toh ga semuanya juga bisa dikategorikan seperti itu, karena kita sendiri yg malah biasanya bingung untuk mengkategorikan suatu hal itu berada di bagian mana haha.

selain itu, menurut saya ada hal lain lagi yg harus diperhatikan dari skala prioritas, yaitu hubungannya dengan orang lain. jadi apakah hal yg kita lakukan akan berpengaruh seperti apa kepada orang lain. saya ambil contoh dari tiga hal yg saya lakukan. ngurus perusahaan, berarti hubungannya sangat erat dengan orang lain, yaitu gimana saya bisa tetap membuat orang-orang yg bekerja betah, dan gimana mencari proyek yg hubungannya dengan perusahaan lain juga. jadi apa yg saya lakukan dapat berdampak ke orang lain. klo tesis, yg ini hubungannya lebih kepada diri sendiri, karena jika saya menyelesaikan atau tidak, toh dampaknya hanya ke saya saja. ngajar, yg ini juga hubungannya sama orang lain, karena kita berinteraksi dengan orang lain, pastinya apa yg kita lakukan akan ada dampaknya.

sekarang saya ingin cerita dua pengalaman saya tentang hal ini, yg pastinya sangat membuat saya kesal haha. seseorang dari perusahaan saya yg memegang jabatan penting, dan sedang memegang peran penting di beberapa proyek juga, tiba-tiba menghilang. kan parah tuh, karena yg dia lakukan benar-benar berdampak bagi orang lain, yaitu perusahaan, dan pastinya klien. ini adalah sebuah contoh dimana kita gagal untuk menentukan skala prioritas yg hubungannya dengan orang lain tadi. malah setelah seseorang tersebut dapat menyelesaikan masalah ini, dia lebih memilih untuk menghilang, lagi. yg berarti menurut saya, dia gagal lagi.

cerita lain, semester lalu saya ditunjuk untuk menjadi koordinator suatu mata kuliah. tugas koordinator adalah mengatur perkuliahan (kurikulum, ujian, dll) dan mengawas dosen lain yg juga mengajar mata kuliah yg saya koordinasikan. nah, dari enam dosen yg ada, satu diantaranya bermasalah. dosen ini sering ga masuk, menyuruh asisten untuk mengajar, dan banyak tidak mengikuti aturan yg saya berikan. ini juga merupakan contoh dari kegagalan untuk menentukan skala prioritas dalam hubungannya dengan orang lain. saya rasa kegagalan ini sangat berbahaya, karena akan berdampak juga di masa mendatang. kok bisa?

dua kasus diatas merupakan contoh kegagalan menentukan skala prioritas dalam hubungannya dengan orang lain, yg erat kaitannya dalam mengemban amanah. karena itulah dapat berdampak di masa mendatang, karena amanah sangat berkaitan dengan trust, yg jika tidak diemban dengan baik, kita akan susah mendapat trust itu lagi. jadi, kita jangan sampai salah dalam penentuan skala prioritas dan manajemen waktu. karena jika berhubungan dengan orang lain, skala prioritas tersebut dapat menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya kita duga.

wassalamu'alaykum