Monday, November 16, 2009

sebuah perjalanan sang nagari

assalamu'alaykum

akhirnya dapet inspirasi, walau harus menempuh perjalanan panjang dulu dan mengalami pengalaman yg tidak menyenangkan, yah tau sendiri sumber tulisan blog gw hampir semuanya adalah experience-based atau based on true story, dan tulisan ini adalah tribute to my beloved uncle.. woke langsung saja..

hari kamis kemaren, tanggal 12 november 2009 adalah salah satu hari tersedih gw karena paginya, gw mendapat kabar dari ibu gw klo paman gw (sebenernya sebutan paman salah sih, soalnya kakak dari ibu gw, di minang namanya mamak), yg juga guru silat harimau gw (nonton pelem "merantau"? gini-gini gw belajar silat juga loh) ternyata telah wafat, innalillahi wa inna ilaihi raji'un, semoga amal ibadah beliau diterima dan ditempatkan yg terbaik di sisi-Nya, amin. setelah itu, dimulailah salah satu perjalanan panjang gw bolak-balik bandung-jakarta-cengkareng-padang-sijunjung (sijunjung itu nama kabupaten tempat nagari gw, dulu namanya sawahlunto) pulang pergi, ya mau ngapain lagi selain pulang kampung melayat, takziah, dan mendoakan beliau disana langsung. dari kamis jam 4 sore, itung aja gw bolak balik pulang pergi 2 kali: bandung-jakarta 2 jam, jakarta-cengkareng (disitu bandara, apa lagi) 1/2 jam, cengkareng-padang 2 jam, dan padang-sijunjung 2 jam (jarak padang-sijunjung 100an km). yah itung sendiri lah gw berapa jam lamanya abis cuma di jalan. sampe ke bandung lagi baru minggu malemnya. what a trip and these busy days.. gw jadi bisa merasakan apa yg kebanyakan orang-orang di jakarta rasakan, hidup yg abis dan lama di jalan.. tapi apa mau dikata, bagi gw itu dah konsekuensi dan kewajiban sebagai seorang keluarga (gw dan beliau satu suku pastinya) walau letaknya jauh di pulau seberang sana..

ketika gw berada di sana, gw jadi teringat sejarah nagari gw yg pernah diceritain sama bapak gw. yah gw ceritain dikit lah tentang nagari gw (klo gak mau baca sok di-skip ajah sampe paragraf selanjutnya, bakal panjang ini hag2). klo di jakarta atau bandung kumpulan RT membentuk RW dan kumpulan RW membentuk kelurahan, di sumatra barat kumpulan desa (jorong) membentuk nagari. jadi nagari itu setingkat sama kelurahan. klo nagari gw, terletak di kabupaten "sijunjung" dan kecamatan "4 nagari". kenapa namanya "4 nagari", karena kecamatan ini terdiri dari 4 nagari, yaitu nagari gw yg namanya "palangki", "padang sibusuk", "koto tuo", dan "muaro bodi". "palangki", nagari gw, terletak di pinggir jalan lintas sumatra, di kaki barisan bukit dan gunung dan dilewati oleh sungai "batangair". Terdiri dari 4 jorong, yaitu jorong gw jorong "pantai cermin", jorong "tambang ameh", jorong "ranah tibarau", dan jorong "tanjung udani". trus "palangki" terdiri dari 4 suku (clan, tribe) besar utama dan 7 suku minor-pendatang. 4 suku besar itu nama-namanya "patopang lado", "patopang gadang", "melayu", dan "caniago". sedangkan 7 suku minor-pendatang itu ada "kalumpang", "katianyir", "gontiang", "mandahiliang", ngg.. sisanya gw lupa (jangan tanya gw kenapa nama-nama sukunya kek gitu). tiap suku pastinya matrilineal (garis keturunan dari ibu). jadi jelas gw, ibu gw, kakak-kakak gw, ama paman gw ini satu suku. suku gw kebeneran "patopang lado", one of the major clan in the village, dan suku bapak gw "patopang gadang", juga major clan. tiap suku punya struktur yg sama, punya peraturan kurang lebih sama, dan punya satu rumah gadang (bagonjong) yang luas sebagai tempat aula berkumpul "ninik-mamak" dan "orang tuo-tuo" (sebutan untuk para petinggi suku). peraturan yg paling utama jelas jangan menikahi suku yg sama. ntar dapet karma kata mereka. struktur suku terdiri dari 4 petinggi suku (gw heran sebenernya, banyak banget angka 4 disini..), yaitu dari yg paling tinggi ke rendah, "penghulu" (kepala suku), "lubalang" (wakil dan sejenis senat suku), "pandito" (pemuka agama suku), dan "monti" (sejenis event organizer suku lah). kebeneran bapak gw adalah "penghulu" sukunya. biasanya 4 petinggi suku ini diberi gelar "datuak xxx" sesuai nama atau ciri khas yg dimiliki oleh si petinggi.

nah, khusus untuk 4 suku besar, diatas 4 petinggi suku itu ada jabatan kehormatan, istilahnya guru besar atau profesor lah. jabatan kehormatan ini dulunya adalah orang-orang leluhur yg membangun pertama kali nagari "palangki". gak ada namanya, langsung gelar "datuak", yg bedanya gelar "datuak" disini diwariskan turun-temurun. kerennya adalah gak semua generasi suku bisa dapet jabatan ini, karena jelas ini adalah gelar grandmaster yg pemilihannya pun ketat dan gak sembarangan, dilihat dari prosesinya yg harus melibatkan seluruh petinggi dan masyarakat suku. 4 jabatan kehormatan itu ialah "datuak rajo mudo" untuk suku gw "patopang lado", "datuak penghulu bose" untuk suku bapak gw "patopang gadang", "datuak magek kanamaan" untuk suku "melayu", dan "datuak rajo palembang" untuk suku "caniago". dan, lagi-lagi kebeneran, bapak gw juga kepilih jadi grandmaster sukunya melanjutkan kakek bapak gw yg menjabat sebelumnya. yg jadi masalah saat ini adalah ternyata sepeninggal buyut dari nenek gw (ibunya ibu gw, nah pusing dah), grandmaster suku gw belom ada yg nerusin. sempat dan dah banyak calon, tetapi ternyata para "ninik-mamak" dan "orang tuo-tuo" suku gw gak berhasil mencapai kata mufakat (cih gaya). jadi grandmaster suku gw sampe saat ini dah 4 generasi kosong (lagi-lagi angka 4), walau bukan jabatan yg diperebutkan juga sih. dan juga gw pun belom melihat esensi dari adanya grandmaster ini, karena organisasi suku dah ditangani oleh 4 petinggi suku tadi. nah, latar belakang inilah yg memunculkan masalah pada gw, yaitu..

sekedar info, sistem matrilineal di nagari ternyata bukan cuma garis keturunan suku jatoh dari ibu, tapi juga warisan yg ditinggalkan menjadi milik anak perempuan (karena jelas akan mewariskan garis keturunan suku juga) dan tanggung jawab untuk menjaga (menjaga disini adalah mempertahankan jangan sampe terbuang sia-sia atau dijual) warisan itu menjadi kewajiban anak laki-laki. jadi, warisan turun-temurun leluhur gw yg sekarang sedang dimiliki oleh ibu gw (dan nanti akan berlanjut menjadi pewaris yaitu kakak gw yg perempuan, lalu anak perempuan kakak perempuan gw --keponakan gw--), berdasarkan sistem, berarti dijaga oleh paman (mamak) gw ini, karena beliau adalah kakak dari ibu gw. nah, ternyata sistem "penjagaan" ini juga turun-temurun. jadinya, sepeninggal mamak gw ini, nantinya (mungkin sekarang) tugas itu dah harus diemban oleh "penjaga" berikutnya, yg karena pewaris berikutnya adalah kakak perempuan gw, berarti tugas ini otomatis jatoh ke kakak gw yg laki atau gw, sebagai anak laki-laki. dan karena kakak gw yg laki gak ikut pulang kampung kemaren, gw secara aklamasi dan de facto (walau belom resmi) dipilih untuk itu. that's the first problem. lalu, karena laki-laki di suku gw kebeneran lagi ternyata sedikit, dari dulu gw dan kakak cowo gw dah dinobatkan jadi kandidat salah satu dari 4 petinggi suku. waktu itu kakak gw jadi calon "penghulu", dan gw di bawahnya jadi calon "lubalang" atau calon "pandito". nah, kemaren waktu gw pulkam ini disinggung-singgung lagi nih (sial, gw kira mereka dah pada lupa). nah, disinilah masalah kedua berasal..

kata "ninik-mamak" suku gw ini, biar terorganisasi dan sering pulkam, ternyata.. gw dan kakak gw sebaiknya.. BERISTRI URANG AWAK. ngerti lah ya maksudnya. ah lagi-lagi tipikal nih cerita gw tentang istri-istrian hag2. trus kata mereka gak usah repot, ntar dicariin. hell.. what a kindness they have.. nah, ternyata ditambah karena kakak gw yg laki ini ternyata dah kerja di jakarta dan kepincut sama cewe jakarta yg klean tau lah resikonya bakal susah ntar sering dibawa pulkam, akhirnya gw menjadi the only one. dan gak hanya itu, gw juga dijadiin kandidat grandmaster! sang "datuak rajo mudo"! sang leluhur pembangun nagari! gile aja gw kata, cem gak ada calon laen aja. bisa ancur nagari gw klo gw yg kepilih hag2. bawahan cem "lubalang" ato "pandito" aja dah berat gw, apalagi jabatan legenda itu. balik soal "pencarian istri", ternyata, gilanya lagi, mereka dah punya "stok" yg bakal dicalonin buat gw. antara senang dan gak juga sih. sok laku banget gw. yah gw pastinya bisa lah nolak semua itu, tentang jadi petinggi dan tentang dijodohin (tenang aja para akhwat, gw masih available kok hag2). soalnya mereka bilang kan SEBAIKNYA, walau agak maksa keknya sih hag2. untungnya bukan KEHARUSAN. trus yg bikin kaget, salah satu calon yg mereka sebut ternyata dah lama gw kenal dan kekerabatan yg lumayan deket. guess who, dia itu sepupu jauh gw, anak dari sepupunya bapak gw (tuh bingung dah), yg selama ini gw kira sesuku ternyata gak, sesukunya sama bapak gw. gw tebak sih dia gak tau dan gw rasa gak peduli juga, secara gw juga gak bakal eager untuk kasih tau kok hag2. yah liat nasib gw dolo lah, gimana pekerjaan, gimana pencarian istri yg lain, dan gimana mozaik-mozaik kehidupan gw yg lain.. biarkan Sang Penunjuk Jalan memberikan alternatif jalan-Nya ke gw..

wugh panjang juga yah, makasih bet dah buat yg dah baca, apalagi nyampe sini semuanya hag2. yah itulah sekelumit kisah tentang nagari yg gw banggakan, "palangki". gw rasa wikipedia pun kalah untuk ini hag2. i'm proud to be one amongst them, and amongst my clan, the mighty patopang lado (halah gaya hag2)

wassalamu'alaykum

Tuesday, August 04, 2009

sebuah biografi ketahanan...

assalamu'alaykum

fiuh, akhirnya dapet juga bahan buat update blog, walau bahan ini gw rasa agak menyedihkan sih -bukan masalah percintaan kok tenang aja--, langsung aja lah ya..

hari itu minggu, tanggal 9 juli 2006. ya, itulah hari dimana gw untuk pertama kalinya dikenalin --lebih tepatnya dibeliin-- laptop. yep, klo bahasa bulenya mah jadi my first laptop gitu deh. nama resminya acer travelmate 3242. spek standar-standar aja, harga juga, cuma yg gw sesalkan, ternyata windows xp home-nya lagi mahal. langsung deh sejak saat itu hidup gw berasa kurang klo gak ada ini laptop. kemana-mana gw bawa pergi --ke kampus maksudnya, klo ke toilet ato mandi ya gak lah--. kami menjadi sangat dekat satu sama lain, tak terpisahkan lah istilah romantisnya. tapi karena kebiasaan gw yg sering bawa-bawa dia --dia merujuk ke laptop tadi--, gw jadi kebiasaan untuk memegang dan taro dia sembarangan. hingga akhirnya terjadilah yg namanya LBEP (Laptop Break Event Point), yaitu kondisi dimana kita sudah berani untuk ngapa-ngapain laptop, karena telah terjadi suatu kondisi yg luar biasa pada laptop, misalnya hang, rusak, kena virus ampe instal ulang, ato minimal terbentur ato terjatuh. nah, gw gak inget pastinya kapan, kira-kira gak sampe setahun baru dibeliin, laptop gw dah terbentur apapun --banyak soalnya--. tapi ternyata, alhamdulillah, ternyata laptop gw diberi ketahanan dan kekuatan yg luar biasa oleh Yang Maha Kuasa. dan sejak saat itulah, gw namakan laptop gw dengan nama, Robust.

semakin lama, semakin banyak hal yg telah gw dan Robust lalui bersama, dan semakin sering gw untuk gak ragu memegangnya sesuka hati --diantaranya gw lempar-lempar, gw todong, dll--. dan semakin tahan banting lah Robust saat itu --pernah kebanting, kesiram teh botol ampe gw keringin pake hair dryer, dll--. karena, jelas gw percaya bahwa Robust memang benar-benar robust. hingga pada akhirnya, ketahanan itu ternyata mencapai batasnya, dan Robust mengalami retak pada ujung kiri bawah layar monitor. betapa sedihnya gw saat itu, karena akan berakibat Robust tidak akan bisa gw pegang semau gw lagi. lalu layaknya p3k pada tulang yg retak, gw pun melakukan p3k pada Robust dengan memberikan gips --isolasi maksudnya-- untuk menahan retak tersebut. tapi ternyata gips tersebut tidak bisa menahan lama, dan retak tersebut semakin menjalar ke arah urat syaraf dan nadi --engsel maksudnya-- layar monitor. gips pun semakin dipertebal dan berlapis-lapis yg ditambah dengan penopang, mirip seperti penopang untuk patah tangan --yg disini maksudnya adalah klip kertas--. tapi walau semua penanganan tersebut berhasil untuk menghentikan keretakan stadium lanjut, trade off-nya adalah Robust menjadi sulit untuk ditutup layar monitornya. ditambah lagi ternyata keretakan sudah sampai pada urat syaraf dan nadi, sehingga bila layar monitor digerakkan, terjadi yg dinamakan graphic panic --kondisi dimana grafik dan gambar pada layar monitor menjadi pecah, samar, atau tidak jelas--. semakin sedihlah gw saat itu, karena Robust menjadi agak menurun produktivitasnya dibanding sebelumnya.

lama berselang, keretakan itu semakin lama semakin menjalar ke lebih banyak urat nadi dan syaraf, dan gips dan penopang sudah tidak mampu lagi untuk menahannya. gw harus ekstra hati-hati bila pengen membuka-tutup layar monitor Robust, karena salah gerak sedikit saja, akan terjadi graphic panic. akhirnya timbullah suatu keberanian untuk menyambungkan kembali semua keretakan itu, dengan cara di-gips permanen --yg dalam hal ini di-lem maksudnya. gips permanen ini jenisnya uhu, jadi harusnya cukup kuat untuk menjadi penopang selamanya. operasi pun dilakukan, dengan hati-hati gw mengoles gips di bagian retak pada Robust. lima menit kemudian, operasi bisa dibilang berhasil. keretakan berhasil diminimalkan. tapi ternyata, ada efek sampingnya! gips permanen tersebut ternyata terlalu jauh gw olesin, sampe kena urat syaraf dan nadinya! -engsel maksudnya--. hasilnya, sekarang, Robust tidak bisa ditutup sama sekali layar monitornya, lumpuh. entah permanen ato gak, yg pasti gw masih mencari cara untuk mengatasi kelumpuhan ini. pengen gw paksain tutup, tapi takut akan berakibat fatal, bisa lebih parah retaknya, bisa malah patah, ato terjadi graphic panic terus menerus. gw pun akhirnya harus menerima keadaan ini, sang Robust, yang telah menemani gw berjuang selama ini, ketahanannya yg telah teruji di segala medan, sekarang tidak (belum) bisa lagi untuk ikut menemani gw berjuang di tempat lain, selain di kosan tempat dia bersemayam tinggal. sabar ya Robust, gw pasti akan mencari cara dan jalan keluar bersama, karena kau adalah, my first laptop...

wassalamu'alaykum

Wednesday, May 06, 2009

sebuah biografi perasaan... [bagian satu]

assalamu'alaykum

[kata pengantar]
yep yep akhirnya blog ini di-update lagi! yeah! emang cuma diisi kalo lagi ada yg pengen ditulis aja sih --ya iyalah..-- wokey langsung aja, sekarang temanya lagi mellow nih gw, yah cuma menceritakan sebuah biografi perasaan gw kepada seseorang kok.. sip dah hajar!

[prolog]
waktu itu hari pertama masuk gw di sma. gw gak kenal dia, dia gak kenal gw. itulah awal gw bertemu dengannya. jujur, kesan pertama gw adalah: jutek, galak, dan tomboi --no offense--. tapi seiring berjalannya waktu, gw mulai kenal dia, kenal lebih dalam. ternyata orangnya asik diajak ngobrol, ngobrol rame-rame, ataupun ngobrol autis --berdua doank maksudnya--. orangnya juga baik, dan ternyata baik banget --kok jadi kayak testimoni gini, gapapa lah ya, eh tapi ntar dianya yg senyam2--, walau ternyata emang tomboi sih (karena dia ikut carvedium, exkul pecinta alam). gw dan dia jadi mulai ngobrol banyak, mulai dari hal yg gak penting sampe hal yg kurang penting --hal yg penting sedikit soalnya haghag--. juga mulai sms-an, dari cuma iseng, nanya-nanya tentang suatu hal, musik dan ben-benan misalnya. dan ternyata dia jago main piano. lalu berujung pada satu hal sensitif yg sebenernya gak terlalu suka untuk gw obrolin, yep, masalah hubungan di masa lalu. yeah2 gw tau isi masa lalu gw kebanyakan anarkis, onar, dan berantem, tapi bukan berarti gw gak punya kisah romantis kan? --halah--. lanjut, akhirnya gw luluh juga ngobrolin masalah ini ke dia, dan ternyata dia terbuka juga dengan gw tentang masalah ini. makin sering lah kita ngobrol dan sms-an, walau dalam kenyataan di lapangan, gw sama dia "masih" terlihat biasa-biasa aja. lalu pas idul fitri tahun pertama gw di sma, ternyata dia ngirim kartu ucapan ke gw, damn.. untuk pertama kalinya gw mulai merasa kagum dengan dia..

[bab 1: kebodohan karena prinsip]
semakin hari, gw makin dekat dengan dia. apalagi waktu itu kita punya waktu bareng banyak karena sama-sama jadi paduan suara kelas yg lolos audisi buat ultah sekolah. gw jadi suara tenor --gak percaya ya? sial!--, trus dia alto --emang suaranya agak berat sih untuk seorang akhwat, apa karena faktor tomboi dan sering ke gunung? gak tau juga--. pas lagi deket-deketnya ini, ternyata gw membuat sebuah kebodohan yg sangat ke dia, yg ternyata membuat hubungan gw ama dia renggang. jujur, ada dua faktor yg membuat gw melakukan kebodohan itu: satu, gw masih gak siap dengan yg namanya hubungan "lebih dekat", dan dua, gw anak rohis, yg beyond belief, gw memegang sebuah amanah penting dalam organisasi dan with prestige and proud, gak boleh pacaran. yep, dan akhirnya hubungan itu pun break di tengah jalan, ya, di tengah jalan, belum sampai ujung jalan, dan belum tahu apakah di ujung jalan itu masih ada jalan terusan atau jalan buntu. gw berusaha untuk memperbaiki hubungan tersebut, namun apa mau dikata, yg gw lakukan malah kebodohan-kebodohan lain yg sampe sekarang pun masih gw pertanyakan kenapa gw bisa melakukan hal-hal itu. hingga suatu ketika, teman-teman sekelas gw menyadari tentang kami berdua, mereka pun membuat set-up --atau lebih pas disebut trap?-- agar gw sama dia bisa bareng. rencana itupun berjalan ketika perpisahan kelas dimana ternyata gw sama dia terpilih menjadi best couple di angket kelas. damn, what a nice set-up! gw sama dia pun harus maju ke depan audiens sekelas buat.. gw gak tau buat ngapain. dia dikasih sebuah lilin yg menyala, dan teman-teman pun mulai berteriak-teriak "tembak" dan sebagainya. jujur, gw sangat bingung dan linglung saat itu. ditambah gw yg lagi sakit demam berat, makin pusing lah jadinya. gw cuma menyadari bahwa, yg di depan gw saat itu adalah, seseorang yg hati gw sangat dekat dengannya, dan mungkin ini adalah satu-satunya kesempatan bagi gw, kesempatan pertama dan terakhir, untuk tegas kepada diri sendiri bahwa gw akan memperbaiki hubungan gw, atau malah menghancurkannya. dia sempat meniup lilinnya karena gw kelamaan mikir. tapi dinyalain lagi sih sama panitia --the set-upper maksudnya--. dan ternyata terlintas sebuah pemikiran selain dua faktor (gak siap ama anak rohis) sebelumnya, yaitu.. gw gak pantes untuknya, dia terlalu baik untuk gw.. klise memang, tapi itulah kenyataannya. dan akhirnya, gw pun berkata di depannya --sambil niup lilin yg dia pegang--, gw akan menjadi temannya untuk selamanya. terserah pendapat orang apa, walau hati gak bisa berbohong, tetapi ternyata hati bisa dikalahkan oleh alam bawah sadar, alam bawah sadar yg melihat dari sisi seorang manusia seutuhnya menurut situasi dan lingkungan yg sedang terjadi dalam manusia tersebut. akhirnya, bisa dibilang, hubungan gw dengannya, officially ends...

[bab 2: perjuangan yg berakhir]
memasuki tahun kedua sma, entah kenapa sejak saat "perpisahan" itu, gw tetep berusaha untuk mendekati dia, dan berusaha untuk memperbaiki hubungan gw dengan dia, walau jujur usaha yg gw lakukan hanya sedikit saja, karena gw juga merasa bahwa apa yg gw lakukan sebenarnya gak akan ngaruh. akhirnya, di hari dimana tepat setahun yg lalu gw melakukan kebodohan yg sangat ke dia, dengan tidak memikirkan faktor-faktor yg dulu membuat gw gak bisa, gw menyatakan perasaan gw yg sebenarnya ke dia. yah, mudah ditebak, sedikit usaha, sedikit hasilnya. ditambah setiap malam gw sms tentang permintaan maaf gw ke dia dan dengan sok tau gw beranggapan bahwa bagaimana bencinya dia ke gw, semakin jelaslah hasilnya. hubungan tetap gak membaik. memasuki tahun ketiga, gw mulai berpikir bagaimana mendekatkan "jurang" atau gap yg selama ini telah gw buat dengannya. akhirnya dengan bantuan seorang teman mutual gw dengan dia, gw merencanakan sebuah hal yg lumayan nekat dan aneh. tepat di hari ultahnya nanti jam 12 malam teng, gw akan memberikan kado ultah untuknya. boneka kucing, karena dia suka kucing, juga secarik kartu pos gambar kucing yg berisi.. gitu deh. rencana itupun gw jalankan. M-16 --bukan assault rifle, jam 12 kurang 16 menit maksudnya-- gw sampe di depan rumahnya. sepi --jelas lah, moso tengah malem rame?--. trus gw parkir dah motor gw tepat di samping rumahnya yg kebetulan toko. gw nunggu, pas jam 12 teng, gw ngucapin pake sms selamat ultah, trus di sms itu gw juga minta dia keluar rumah sekarang. lama gw tunggu, gw mulai merasa ada yg gak beres. gw coba telpon, ternyata gw liat ada cahaya beep dan denger suara dering di ruang tamu --jarak antar pagar rumah ama ruang tamu kebetulan deket, trus gorden/tirainya agak transparan, jadi gw bisa denger en liat samar-samar--. firasat gw pun makin gak enak. dan, ditambah lagi, waktu gw lagi nunggu depan rumah, gw kan lagi ngintip-ngintip sapa tau ada bel ato pagarnya gak dikunci, eh ternyata kepergok ama warga yg lagi ngeronda dan dikira mau maling! --logis sih, malem-malem, ngintip-ngintip, muka preman pula, gw gak menyalahkan mereka kok-- hampir aja gw digebukin klo gak cepet-cepet ngasih ktp en kts, bilang gw temennya dia, dan cuma mau ngasih kado. untung warganya kenal sama dia, jadinya gw selamat. alhamdulillah.. tapi gw disuruh buat nunggu jangan di depan rumah kek gitu, di warung seberang aja. bener juga sih, knapa gak dari tadi yah gw disitu? tolol. trus gw coba lagi telpon dia, dan gw berkesimpulan bahwa dia gak standby di deket ponselnya. akhirnya gw tetep nunggu hingga shubuh, dan sholat dulu di mesjid terdekat. abis itu gw coba telpon, tetep gak bisa. gw menyerah. dan gw pun memberanikan diri menekan bel rumah --masih pagi buta sih, tapi worth to try daripada nunggu gak jelas, lagipula dah jam 5 klo gak salah--. fiuh, ada yg buka pintu, ternyata kakaknya. semakin tertunduklah gw, ketika gw tahu bahwa dia ternyata masih tidur. akhirnya gw hanya menitipkan kado itu ke kakaknya, dan ketika kakaknya nanya gw siapa, gw bilang klo gw cuma kurir yg nganterin itu... mulai saat itulah gw mulai merasa klo tulisan dalam kartu pos kucing itu, terasa begitu nyata.. dan gw harus menyerah.. untuk memperjuangkannya...

lanjut ke [bagian 2]

wassalamu'alaykum

sebuah biografi perasaan... [bagian dua]

assalamu'alaykum

[bab 3: kerelaan hati]
paginya --udah gak buta--, dia sms gw ngucapin terima kasih buat kadonya sama minta maaf klo dia tadi malem ketiduran. gw cuma jawab dengan santai dan tegak, gapapa, emang udah seharusnya terjadi kayak gini kali yah, mungkin jadi hukuman buat gw karena apa yg dah gw lakukan selama ini kepadanya... at this checkpoint, gw gak merasa klo jurang dan gap dah gw kurangin, mungkin cuma sedikit.. sedikit saja. kehidupan pun berjalan seperti sebelumnya. waktu gw ikut usm, malam sebelum hari-H ujian gw masih sempet-sempetin buat sms-an dengannya. gw inget banget, itulah sms-an terlama dan terbanyak kami berdua. saat itu kami berdua seperti ingin ngobrol banyak, tetapi terbatas ruang, waktu, dan pulsa. makanya media sms pun dipakai --cih, fakir dasar--. saat itu gw pun hampir mengulang kesalahan yg sama, ya, gw ingin menyatakan perasaan gw kembali. tapi gw bungkus dengan pernyataan taruhan bahwa jika gw lolos usm, gw akan menyatakan perasaan gw lagi. seinget gw, dia tidak menjawab taruhan ini. sebenernya gw sadar bahwa taruhan ini berbahaya bagi kehidupan gw, yaitu jika gw gak lolos, gw harus ikut spmb dan ngambil jurusan pilihan ortu gw --bukan pilihan hati gw--, kedokteran, dan jika gw lolos, niat kuliah gw bukan karena keinginan cita-cita. alhamdulillah, ternyata gw lolos, despite of fact bahwa, faktor taruhan itu ternyata berpengaruh. dan setelah gw lolos, gw baru mengetahui bahwa pilihan pertama spmb dia adalah satu kampus dengan gw, dan kampus lain sebagai pilihan keduanya. jujur, gw merasa masih berharap karena ternyata, dia masih ingin satu kampus dengan gw, dan gw bisa fulfill taruhan dan janji gw kepadanya. gayung bersambut, dia diterima satu kampus dengan gw. gw merasa sangat senang waktu itu. dan di bulan kedua masuk kuliah, gw pun memenuhi janji taruhan gw tersebut. di ujung boulevard, di bawah atap pusat informasi campus center, dan di rintiknya hujan gerimis, gw menyatakan perasaan gw kepadanya, untuk kesekian kalinya. dan ternyata, untuk kesekian kalinya pula, hasilnya tetap sama. ya, walau dia pernah punya perasaan kepada gw, ternyata yg sekarang hanyalah perasaan sebagai teman, tepat seperti apa yg seharusnya, yg telah gw katakan sebelumnya kepadanya waktu perpisahan kelas dua tahun sebelumnya. apa mau dikata, sejak hari itu gw mulai belajar untuk rela.. rela melepasnya...

[bab 4: ikut berbahagia]
hari berganti hari, hubungan kami berdua pun masih sama. teman. tapi tetep, di hari ultahnya, gw masih memberikannya kado, walau hanya tulisan. dan beberapa bulan setelahnya, tiba-tiba dia memberikan sebuah buku berjudul "cinta terakhir lebih indah daripada cinta pertama" --okey, gw setuju kok--, dan ngajak makan bareng. okelah gw kata, ditraktir ini, kapan lagi. dan ketika makan bareng itu, dia curhat tentang ternyata dia sudah in relationship. oh okey, kata gw. dan ternyata pas sekali bahwa saat itu, gw juga telah memilih seseorang yg lain --temen sekelas sma juga dulu, tapi kelas tiga--, walau jujur, harus gw akui bahwa hubungan gw yg kali ini salah satu tujuannya adalah lari dari kenyataan diantara gw dengannya --untuk teman sekelas tiga sma gw ini.. maaf..--. gw pun cerita hal ini juga ke dia. dan mungkin karena status kami berdua yg sudah in relationship, kami menjadi asik-asik aja ngobrol ngalor-ngidul, just like old times... dan ketika gw mengakhiri relationship gw yg terbilang cukup singkat, juga karena masalah prinsip, gw juga curhat ke dia. entah kenapa dia adalah orang yg asik untuk diajak berdiskusi. memasuki tahun kedua, tidak ada kejadian menarik diantara kami berdua. kami sibuk di kuliah dan himpunan masing-masing. cuma, seperti biasa, ngasih kado pas ultahnya is a must donk haghag. kali ini buku klo gak salah. judulnya.. ada deh, mau tau aja. memasuki tahun ketiga, pas gw ultah gw dikasih kado sama dia, buku lagi, kali ini buku bagus nan menyentuh, judulnya "tuesdays with morrie", u give nice book chan! hal ini membuat gw melakukan renungan mendalam mengenai akhwat yg sangat dekat di hati gw ini.. yang pada akhirnya gw berkesimpulan bahwa gw harus, harus mengakhiri semua kisah gw dengan dia. bukan dilupakan, tapi jadikan kenangan sebagai pelajaran dan batu pijakan untuk masa depan yg lebih baik,
keep moving forward. ditambah, gw tau bahwa dia ternyata sudah menemukan tambatan hati. akhirnya, di hari ultahnya, lagi-lagi gw ngasih kado ke dia, kali ini keset kaki --gak jelas yah kado-kado gw?--, dan gw akhirnya bilang, mungkin ini adalah kado terakhir gw, dan kesempatan terakhir gw untuk bisa merasakan perasaan gw yg dalam kepadanya, juga saat terakhir gw bisa megang kepalanya --megang kepala dia dah jadi kebiasaan gw ke dia sejak kelas dua sma--. dan di saat inilah, gw mulai bisa berbahagia untuknya.. berbahagia karena dia telah menemukan tambatan hati yg memang lebih menyayanginya daripada gw... dan jelas gw harus no regret untuk ini...

[epilog]
lama gak ketemu, lama gak sms-an, lama gak ngobrol, tiba-tiba dia sms, yg isinya dia makasih buat semua hal yg telah terjadi diantara gw dan dia, makasih untuk pelajaran yg dah gw berikan untuknya, dan semua hal yg telah gw lakukan untuknya. trus dia makasih atas perasaannya kepada gw yg pernah timbul di hatinya, dan bersyukur karena gw telah menjadi bagian dari hidupnya, dan dia gak akan melupakan gw, karena gw telah menempati sebagian hatinya selama ini. terakhir pesannya, keep in touch, keep dreaming, keep smiling, and live the best life..
damn
.. again, just like old times. spontan gw teringat dengan semua hal yg telah terjadi antara gw dengan dia. semuanya. dan tiba-tiba rasa regret pun muncul. "seandainya", "jika saja", "mungkin klo", semua kata-kata yg sia-sia pun terucap dalam hati. hingga berkhayal seperti dorama Proposal Daisakusen yg dapat kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya, semua itu hanyalah pelarian yg tidak akan ada habisnya. dan ketika gw berhasil untuk membalas sms-nya tadi dengan ucapan terima kasih kembali, permintaan maaf, kerelaan untuk melepasnya, dan kebahagiaan untuknya, gw akhirnya kembali ke kesadaran bahwa semua adalah mozaik, cuma bagian kecil dari sejarah kehidupan gw nantinya, sejarah kehidupan yg masih jauh untuk gw perjuangkan, raih, dan mengisinya dengan hati-hati yg lain..
sekali lagi gw ucapkan, selamat jalan my bestheart... hope u can find ur future, tetap semangat dan jalani kehidupan dengan senyuman!

"when u have a lovely but bitter past with someone and happens to meet them, keep it light, keep it short, and most of all.. keep it.. away..."

seringkali kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita....

wassalamu'alaykum

Monday, February 09, 2009

kuliah terakhir sang pembimbing..

assalamu'alaykum

wah dah lama juga ternyata gak ngisi blog, oke sekarang insya Allah bakal gw isi dengan tulisan yg ada di pikiran dan otak, check this out..

kamis kemarin, tepatnya tanggal 5 feb 09, ternyata adalah hari terakhir gw bisa bertemu dengan seorang dosen yg penting buat gw. gak banyak yg bisa gw ceritakan tentang kehidupan beliau, karena gw pun baru beberapa kali saja bertemu dengan beliau. yg gw tau hanya, beliau adalah salah satu dosen "dewa" dan veteran di informatika, terlihat dari sangat tuanya beliau sekarang. dan tahun kemarin beliau mengalami stroke. entah kenapa hari itu adalah hari dimana gw harus mengikuti kuliah beliau dengan seksama. hari itu beliau mengisi sebuah mata kuliah yg bernama tugas akhir 1 (ta1), ya, jelas pas jadinya bagi gw karena beliau juga pembimbing ta gw kan. pada mata kuliah tersebut beliau banyak bercerita tentang negara ini, indonesia, dari hal keanekaragaman sara, masalah bangsa, hingga role mahasiswa yg seharusnya. memang terkesan gak nyambung dengan nama mata kuliahnya sih, tapi ya aneh juga kan kalau selama kurang lebih 90 menit membahas suatu hal yg dianggap "tabu" oleh mahasiswa informatika? tentu saja beliau juga tidak melupakan topik yg seharusnya dibawa pada waktu kuliah. beliau mengatakan tentang pentingnya mahasiswa untuk tidak rendah diri dengan topik ta mereka, karena biasalah mahasiswa suka membanding-bandingkan ta-nya dengan ta teman-temannya pastinya. kita tidak boleh rendah diri dengan topik kita, karena topik yg kita pilih pastinya adalah topik yg sesuai dengan diri, kapasitas, minat, dan keahlian yg kita mampu. mirip seperti cerita katak kecil yg mampu memenangkan lomba dengan para katak besar, katak kecil itu bisa menang karena dia tidak mendengarkan anggapan sinis dan remeh dari para katak besar dan penonton, karena katak kecil itu tuli. jadi, intinya kita harus optimis dengan jalan yg telah kita ambil, dan jadikan anggapan sinis dan remeh orang lain menjadi pelecut semangat kita, agar kita dapat menunjukkan kepada mereka bahwa kita mampu!

setelah mata kuliah tersebut berakhir, gw sempat berbincang sejenak dengan beliau mengenai kelanjutan ta gw, agar gw bisa presentasi proposal dalam waktu dekat. ternyata besoknya hari jumat beliau tidak dapat bertemu dengan gw karena jadwal yg padat. akhirnya, gw memutuskan hari ini harus bimbingan karena merasa sudah deadline sekali. ternyata beliau sibuk mengurus form biru presensi ta di tata usaha. gw bolak-balik 4 kali ke ruangan beliau, beliau ternyata masih di tata usaha. jam 1 pun lewat dan gw memutuskan untuk kuliah dulu, karena gw ada kuliah jam 1. sang dosen kuliah itu ternyata telat, dan gw pun kembali ke ruangan beliau sang pembimbing, dan gw dapati beliau sedang sholat dzuhur. ternyata itulah saat terakhir gw bertemu dengan beliau.. karena saat itu juga gw mendengar kabar bahwa dosen kuliah gw udah dateng, jadinya gw harus kuliah dan gak jadi bertemu dengan beliau, lalu ketika kuliah itu selesai, gw cek lagi ke ruangannya, ternyata dia udah pulang, trus besoknya hari jumat, dengan bodohnya gw gak ngecek sekalipun ke ruangannya karena asumsi kemarin yg beliau katakan bahwa hari jumat ini beliau padat jadwalnya. lalu hari sabtu, yg ternyata dah gw niatkan untuk konsultasi lewat e-mail, gw lupakan karena gw terlalu sibuk untuk hanya mengirim e-mail pertanyaan dan lebih memilih untuk main pingpong di kampus. hari minggu, lebih parah. gw malah menonton pelem seharian tanpa sedikitpun teringat untuk konsultasi lewat e-mail dengan beliau. akhirnya, jadilah gw sebagai seorang penyesal yg sangat ketika shubuh tadi gw mendengar kabar dari salah satu dosen bahwa beliau, sang pembimbing gw, telah berpulang dan dipanggil oleh-Nya..

benar-benar sebuah kuliah terakhir..
kuliah sesungguhnya dalam kehidupan..
dan kuliah yg tidak dapat tergantikan..
selamat jalan pak farid, semoga diterima di sisi-Nya, amin...

Saturday, January 03, 2009

dua kekesalan pada akhir dan awal tahun

assalamu'alaykum

wah di-apdet lagi akhirnya, ah karena masih kesel kayak di judul, langsung ajalah ya..

gw kadang (ato sering?) suka kesel dah ama orang-orang negeri ini. oke, gw sadar gw juga orang dari negeri ini. tapi, despite of that, gw kesel dengan kelakuan orang-orang yg gak sejalan dengan pemikiran gw, no offense. pada akhir tahun 2008, tepatnya 29 desember 2008, atau 1 muharram 1430 H, gw merasakan kekesalan gw yg pertama, yaitu kenapa tahun baru islam tidak dirayakan semeriah tahun baru masehi? kalo masalahnya adalah syubhat (keraguan, belum jelas dalilnya dalam Al-Qur'an atau hadis), gw malah semakin kesel karena merayakan tahun baru masehi lebih dari syubhat! kenapa, karena disitu ada tambahan ketidakjelasan dengan tindakan foya-foya, pemborosan, dan melakukan hal yg gak berguna! masih mending merayakan tahun baru islam karena gw yakin pasti dirayakan dengan isian (ceramah misalnya) yang islami! itu 500% lebih baik walau dibilang syubhat juga. dan yang paling disayangkan pula, kalau pun ada acara 1 muharram, yg dateng cuma sedikit. asli kesel banget gw! heran aja dunia dah mau kiamat gini masih aja kelakuan.. ya Allah..

trus yg kedua, pas tahun baru 2009, yg waktu itu lagi agresi militer sebuah negara kecil TOLOL yg punya koneksi kuat, persenjataan lengkap, ama rasa keBANGSATan yg besar. sedih banget gw rasanya cuma bisa bantu doa sama lewat sms kecil-kecilan. ya, bukan (belum) kapasitas gw untuk membantu secara langsung disini. dan kekesalan yg kedua adalah, ya jelas, terusan dari kesel yg pertama tadi, waktu pergantian tahun itu, rasanya setiap suara berisik yg muncul, pengen gw bunuh aja orang-orang yg mnimbulkan suara itu. kenapa, jelas! gak mikirin orang lain banget sih! ada yg lagi perang di belahan dunia sana! masih aja seneng-seneng! coba kalau kita yg lagi perang! masih bisa gak tuh kalian semua pada ketawa dan meniup terompet tolol itu! sekali lagi heran gw ama orang-orang bangsa ini. gak relevan banget gitu merayakan satu hari yg tiap tahun ada, sementara ada yg "merayakan" satu tahun yg tiap harinya ada aja diliputi rasa ketakutan! sadar donk! dah gak tau lagi gw mau ngomong apa, dah parah banget lah bangsa ini, gw cuma bisa berdoa agar perang cepat berakhir, negeri kecil TOLOL yg benderanya kayak lambang sherif itu cepat sadar akan tindakannya yg TOLOL, atau kalau gak sadar-sadar ya dimusnahin aja, en berdoa agar orang-orang bangsa ini bisa sadar supaya indonesia juga menjadi negara yg lebih baik di dua tahun baru hijriah dan masehi ini, amin..

wassalamu'alaykum